Waktu ngenet masih di warnet, saya punya banyak situs favorit yang memang memberi informasi. Tapi, setelah di mana-mana bisa mengakses internet sepuasnya, justru situs yang saya kunjungi (selain untuk urusan pekerjaan) sangat sangat sedikit. Ini paradoksnya. Dan "setan" itu bernama social network. Ini rasanya seperti TV di zaman dulu. Meski demikian, saya bukannya tidak suka atau jadi anti (mungkin nanti) dengan social network itu. Karena itu, untuk kali ini saya mau membandingkan social network-social network yang pernah saya ikuti alias pernah jadi anggota aktifnya.
1. Friendster.
Tentu saja, pengalaman bersocial network mayoritas orang Indonesia dimulai dari sini. Di sini, saya pertama kali bisa mengenal, dikenal, dan kemudian juga sok terkenal. Seingat saya, saya mulai tertarik begitu ada semacam infotainment yang mewawancarai para artis yang berfriendster ria, di antaranya yang masih saya ingat adalah Tika Panggabean. Dia bersaksi kalau dia bertemu teman-teman lamanya di FS. Lalu, ketika di kampus ada dua orang teman (Wikjatmiko dan Teguh) membicarakan tentang Friendster juga, saya pun tertarik dan Teguh, berjanji akan menginvite saya lewat email. Lalu, mulailah saya bergabung. Saya masih ingat profile pic (atau apalah itu istilahnya waktu itu) saya yang pertama adalah seorang tua sedang bermain kungfu. Testi pertama adalah dari Onny karena memang bikinnya di warnet Bratang pas kebetulan malam-malam ngenet bareng dia. Memang, dulu rasanya bikin testi itu susaaah sekali. Tercatat testi saya, sejak tahun 2004 sampe sekarang aja hanya 70 biji. Makanya, dulu testi sangat sangat dirindukan. Kalau dilihat-lihat sekarang memang lucu juga. Kenapa kita mesti memberi testimoni pada teman sendiri? Memangnya teman kita itu dagangan? Dan hal itu yang bikin seorang teman sangat anti dengan FS, yaitu Gerry. Dia bilang kalau testi hanya untuk di batu nisan hehehe.. Di FS juga, selain konek dengan teman-teman yang tiap hari ketemu, saya juga bisa merasa berteman dengan orang-orang yang tiap hari ketemu tapi tidak kenal hehehe.. Lalu, berkembang lagi, menjadi bertemu orang-orang yang tidak pernah ketemu dan tidak kenal. Tapi, yang terakhir ini agak jarang buat saya. Ada juga profile-profile band atau orang terkenal yang ternyata sebagian besar dibuat oleh fansnya doank. Saya sendiri tak ketinggalan membuat 2 buah profile FS dua orang artis luar negeri hehe.. Dan awalnya tidak sedikit yang mengira itu beneran. Saya juga pernah membuat profile cewek yang bertema gothik gitulah. Dan yang lucu, melalui profile itu saya diajak kenalan seorang seniman tato asal Filipina. Bahkan, foto "saya" yang sebenarnya cuma saya ambil dari Deviantart sampe dia bikin tato dan benar-benar ditatokan di tubuhnya. Hehehe.. Hal lain yang sering dilakukan di FS adalah bulboard alias bulletin board. Ini sebenarnya lebih mirip surat berantai. Kadang isinya cerita, kadang isinya game atau semacam kuis gitu. Yang lain lagi apa yah? Oya, setelah beberapa tahun, FS mulai bikin beberapa perubahan. Beberapa perilaku membernya juga berubah. Meniru MySpace, mula-mula testi sekarang bisa diisi dengan gambar. Lalu layout profile bisa diutak-atik sendiri yang mungkin meniru blogspot. Jadilah kadang profil FS gak bisa kebaca karena font kuning dipasang background putih berglitter-glitter lagi. Trus, mulai ada juga shout semacam status di FB gitu. Tapi, yang ini terjadi ketika saya sudah mulai beralih ke FB.
2. MySpace.
Sebenarnya MySpace ini bagi saya cuma semacam situs peralihan saja, dari FS ke FB. Soalnya kenalnya di tengah-tengah itu. Situs ini sebenarnya tidak terlalu banyak berguna bagi saya. Kecuali cuma buat memuaskan show off akan selera musik saya. Jadilah saya berteman dengan band-band yang saya rasa keren, terutama yang indie. Mulanya dari profil band-band itu kita bisa mendapatkan info show mereka. Cukup berguna juga. Dan yang paling bermanfaat tentu saja adalah fasilitas download. Ini download legal karena disediakan oleh bandnya sendiri. Dari sini, yang masih saya ingat adalah saya bisa mendapat MP3nya Kubik, meski saya sudah punya kasetnya. Saya juga dapat update dari band tersebut waktu mereka hendak manggung di Jogja, tepatnya di MJ. Saya benar-benar pingin ke sana waktu itu, tapi apa daya tidak punya uang. Ya sudah. Yang lain, saya sempat minta MP3 lagu Mayday sama Tika (Kartika Jahja) tapi tidak diberi meski dimintai emailnya. Akhirnya, saya pun mendonlotnya saja. Saya juga pernah mendapat testi atau entah apa namanya dari Kate Havnevik. Tidak tahu apakah itu cuma admin atau bahkan robot, tapi rasanya bangga gitu. Tidak banyak teman atau orang beneran yang konek dengan saya di situs ini. Jadi lama-lama bosan sendiri.
3. Facebook.
Yang ini masih terus aktif sampai sekarang. Meski beberapa sudah banyak yang pasif. Tapi, menurut saya FB tetap asik kok, terutama karena sepertinya si admin juga terus berbenah diri sampai kadang menjengkelkan. Rasanya tidak perlu banyak bercerita tentang yang satu ini karena sudah terlalu banyak orang yang tahu. Maka, karena begitu banyaknya anggotanya, bisa dibilang FB ini sudah seperti bank arsip saja. Kalau penasaran sama orang, cukup search, baik di Google atau di FB sendiri, kita bisa lihat seperti apa orangnya dan data-datanya. Kalo secara pribadi, yang cukup baik dari situs ini sebenarnya adalah chatnya, tapi saya sudah setahun ini selalu membuatnya appear offline.
4. Plurk.
Ini mungkin soc network yang tidak terlalu ngehit. Sampai sekarang, saya pun paling cuma benr-benar terkoneksi sama 4 orang saja di Plurk. Meski tercatat ada puluhan teman dan penggemar saya, tapi entah kenapa banyak orang susah mempertahankan performanya di plurk. Padahal, salah satu syarat sukses di Plurk (sic!) adalah dengan selalu update karena hal itu bisa menambah karma. Saya sekarang saja sudah punya karma 103 lebih. Hal yang tidak terlalu mudah dilakukan. Tapi karena tidak terlalu terkenal, dan dua dari 4 teman Plurk yang ada sebenarnya tidak kenal alias tidak pernah ketemu langsung, maka Plurk bagi saya malah bisa menjadi tempat curhat. Saya pun menghindari ngeplurk tentang politik atau berita-berita gitu. Only about my feelings.
5. Twitter.
Banyak orang bilang ini adalah saingannya FB, bahkan ada yang menganggap aktif di Twitter lebih tinggi derajatnya dari aktif di FB hehehe.. Masih cukup banyak yang mengeluh tidak mudeng main Twitter, sedangkan yang lain sudah ada yang mulai bosan main Twitter. Seolah Twitter ini seperti jenjang menuju predikat gaul berinternet. Di Twitter, manfaat terutama memang antara satu sama lain makin tidak berjarak. Bisa ngata-ngatain Ahmad Dhani atau difollow sama Barack Obama sudah biasa. Cuma belakangan memang Twitter mulai ramai dan karenanya kadang juga menyebalkan. Apalagi setelah ada program 50.000 kader PKS dikerahkan untuk bikin Twitter huehehehe.. Muncul juga akun-akun anonim serta bot, yang sebagian lucu sebagian garing atau malah menyebalkan. Dulu, saya bikin Twitter karena mau jadi orang lain, maksudnya mau ngomong ngawur seberapapun. Tapi, lama-lama Twitter mulai rame dan mulai ada teman-teman di FB juga, saya pun kembali harus agak mengerem kembali hehehe.. Kalo yang susah, dan masih banyak orang yang kesusahan, adalah menulis dengan hanya 140 karakter. Ada juga yang mempermasalahkan soal RT atau reply langsung. Tak penting deh. Menurutku, RT cukup berguna supaya kita tahu dia lagi omong apa, apalagi tanpa PC atau jika koneksi lelet. Twitter juga banyak sekali software atau add ons buat mengupdatenya. Sampai kini saya masih bingung mau pake mana yang terbaik untuk mengupdatenya.
6. Last.fm.
Ini sudah pernah dibahas di blog beberapa waktu lalu. Silakan search aja kalo mau. Tapi, saya mau tambahi kalau last.fm ini lebih asik dari MySpace loh. Terutama ya soal scrobblingnya itu. Berbangga-bangga sama selera musik. Meski aneh, tapi sebenarnya tidak juga. Bahkan, saya mendapat banyak MP3 dari tahu band-band baru dari situs ini. Meski tidak ada teman yang benar-benar saya kenal di situs ini, tapi saya fun-fun saja karena ini soc network tapi menyendiri (semacam multiply mungkin ya?).
Apakah saya masih harus membahas milis? Meski sempat cukup aktif di media itu, tapi saya rasa milis atau juga blog bertipe pake add friend seperti multiply masih belum termasuk social network sih. Jadi, saya batasi ke 6 situs di atas saja. Selain karena sudah capek nulis. Dari berbagai socnetwork tadi, memang ada beberapa yang lucu tapi juga menyedihkan. Yang sedih adalah saya kadang berpikir bahwa saya memang tidak punya teman lagi selain yang di socnetwork. Apakah memang begini zamannya? Kadang, rasanya memang kangen juga. Bahkan, kadang kalau kita sudah kenalan (di dunia nyata) dengan seseorang, maka kita lalu malas bertemu dengannya di dunia nyata. Kita malah minta FB-nya dan "berteman" di sana. Sedangkan yang lucu yah, misalnya bahwa banyak orang menganggap update status atau tweet itu seperti ngomong. Maka kadang dikatain: ati-ati kalo ngomong, padahal itu kan ngetik dan ngetweet. Yang lain lagi adalah banyak orang jadi sok tau. Tapi, yang ini malah menguntungkan saya, karena saya sangat sadar bahwa saya bisa tampak lebih hebat waktu komunikasi lewat tulisan hehehehe.. So, apakah saya harus gembira atau sedih? Saya sih masih merasa banyak sedihnya dengan zaman socnetwork yang mulai menggantikan komunikasi nyata ini.
Label: facebook, friends, friendster, internet explorer, last.fm, myspace, plurk, social network, twitter
0 Responses to “Social Network”