perjalanan lalat hijau

LALAT HIJAU, sebuah catatan perjalanan untuk beberapa waktunya ke depan


Treasure!



Waktu masih kuliah, di awal-awal tahun 2000an, dari MTV saya baru kenal dua band ini. Koil wara wiri dengan video Mendekati Surga, Diselamatkan, dan Dosa Ini Tak Akan Berhenti, sementara Kubik belakangan juga muncul dengan klip Eternal Waking yang sempat saya kira band luar negeri. Saya ingat, dulu saya lebih suka Kubik. Bahkan di kali pertama mendengar lagu mereka saat melihat klip Eternal Waking, saya langsung suka. Padahal, waktu itu saya sedang suka-sukanya British-Britishan, tapi mungkin karena saya juga suka Smashing Pumpkins maka saya kemudian juga connect dengan lagunya Kubik tersebut.
Untuk Koil, saya sempat agak takut juga waktu melihat klip Mendekati Surga hehehe.. Takut karena suara tawa kuntilanaknya yang jujur sempat bikin saya agak merinding. Tapi, saya mulai tertarik waktu melihat video klip Kita Dapat Diselamatkan. Tentu saja yang paling menarik adalah bagian "sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan pada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." Satu kalimat yang dihafal oleh para Killers (sebutan penggemar band itu) meski entah mereka tahu atau tidak jika itu diambil dari Alkitab, tepatnya Kisah Para Rasul 4:12. Mungkin lagu itu baik juga untuk didengarkan anak sekolah minggu. Sementara Dosa Ini Tak Akan Berhenti saat itu tarafnya biasa aja karena lagi-lagi di saat itu saya lagi sok anti-anti dengan musik Amerika. Dan dengan segala ketidaktahuan saya, saya pun menganggap musik yang kemudian baru saya tahu kalo itu nama genrenya industrial (sejak saat itu, setiap mendengar genre industrial, yang pertama kali terbersit di kepala adalah nama band ini), sebagai American Style. Apalagi waktu itu, Koil sering disebut-sebut Marilyn Manson Indonesia, Korn, dan sebagainya. Band-band itu tadi dulu waktu akhir SMA sebenarnya saya suka, tapi di pertengahan kuliah saya tidak suka. Entah kenapa kok tidak konsisten gitu, ya namanya juga mencari jati diri hehehe.. Saya juga sempat membaca (mestinya bisa melihat! Bodoh sekali saya waktu itu) kalo tidak salah di majalah Hai atau semacamnya, kalo Koil bikin heboh di MTV Video Music Award Indonesia dengan membawa anjing berwujud manusia atau manusia yang diperlakukan sebagai anjing. Lalu, ada juga teman yang bilang bahwa band itu suka ada stripteasenya waktu show (saya percaya saja, apalagi setelah pernah melihat band Bandung lainnya, PAS Band juga manggung dengan membawa dancer sexy tapi tidak striptease). Ada juga yang bilang kalo di Bandung, para personil band tersebut selalu berpakaian hitam-hitam dan selalu berdandan gothik tiap hari (yang kemudian boleh 85% dipastikan tidak benar). Lalu, ada juga teman yang selalu dengar kaset lagu mereka di walkman. Dia suka mengutip kata-kata aneh tapi bagus juga seperti Kesepian Ini Abadi, Rasa Takut adalah Seni, dst. Sekali lagi, waktu itu toh saya sejujurnya gengsi untuk bilang suka, hanya karena sok anti musik Amerika. Baru sekarang saya tahu kalo jenis musik seperti Koil itu malah lebih banyak kiblatnya ke Eropa, seperti Jerman dan Norwegia, atau band Inggris tahun delapanpuluhan gitu. Saya baru suka band ini setelah bosan dengan musik band-band orang kurus ala BritPop. Atau sebetulnya lebih tepatnya karena saya yang memang dasarnya sejak awal lebih suka musik elektronik, lalu mulai menemukan koneksi antara musik elektronik delapanpuluhan dengan musik industrial seperti ini. Atau bisa juga karena saya waktu itu mulai suka Kubik yang ternyata ibarat saudaraan dengan Koil, atau waktu sebelumnya lagi saya mulai suka dengan Homogenic (sesama band Bandung) bahkan melihat performance mereka, entah saya juga tidak ingat. Yang jelas, adalah satu waktu di sekitar tahun 2005 saya tidak sengaja menemukan MP3 lagu Mendekati Surga, Dosa, dan Diselamatkan, dan praktis sesudah itu saya lalu mulai suka dengan telatnya. Juga setelah melihat performance mereka di TV (Indosiar) untuk pertama kali mereka membawakan Hiburan Ringan (yang sudah saya punya MP3nya juga) bersama Kubik (membawakan Sun Grows Cold). Sayapun mulai gencar mendownload lagu-lagu mereka yang lain, termasuk yang dari album-album sebelum Megaloblast (waktu itu nemu dari sebuah blog di Multiply, meski kualitas suaranya tidak terlalu bagus). Bahkan, seiring waktu, saya kini justru lebih suka Koil ini daripada Kubik. Bahkan saya kadang sudah seperti penguntit kegiatan mereka, eh tapi mungkin tidak juga karena band ini memang cenderung sangat terbuka dan ramah pada fansnya. Dan memang mereka-mereka yang terlibat dalam band atau tepatnya lingkungan band ini, yang termasuk di antaranya Kubik, distro God.Inc, toko buku Oomunium, hingga Rumah Makan Legoh ini memang membumi, inklusif (bagaimana tidak, bandnya aja pernah terdiri dari satu orang Manado, satu Tionghoa, satu Batak, dua Jawa tapi semuanya berlogat Sunda, dan sebagian juga Katolik atau Kristen meski sama sekali tidak taat juga kayaknya hehe..) dalam artian tidak sombong sama sekali lagipula murah hati. Ya, saya bukan menjilat, tapi buktinya, selain dapat gratisan lagu-lagu mereka, saya juga mendapat lagu-lagu bagus dari playlist Otong yang dimuat di sebuah blog yang memuat playlist-playlist musisi indie begitulah. Referensi musik juga bertambah karena banyak band aneh yang mereka kenalkan pada fans, termasuk saya, entah sengaja atau tidak sengaja. Dan yang ini juga boleh dibilang harta karun. Video ini sudah saya download setelah diupload oleh Lusimers alias Uci, basis dan vokalis Kubik yang awalnya menshare di Twitternya. Demikian tulisan panjang dengan tata bahasa yang mungkin tidak enak dibaca. Ini saya sengaja kok, biar menghayati gaya bahasa orang-orang dalam band ini yang sering kali memang membingungkan. Enjoy!

Label: , ,

0 Responses to “Treasure!”

Posting Komentar


Web This Blog


XML

Powered by Blogger

make money online blogger templates




Free chat widget @ ShoutMix

Join the Blue Ribbon Online Free Speech Campaign
Join the Blue Ribbon Online Free Speech Campaign!



© 2006 perjalanan lalat hijau | Blogger Templates by GeckoandFly.
blog ini berisi catatan, kenangan, keluhan, caci maki, khayalan, pengakuan, tiruan, dan hasil kopi paste
blog ini tidak ada hubungannya dengan lalatx atau padepokan silat tertentu, pengelola sebenarnya tidak suka warna ijo!