perjalanan lalat hijau

LALAT HIJAU, sebuah catatan perjalanan untuk beberapa waktunya ke depan


New Year's Day

Sebenarnya ada dua hal yang ingin kuceritakan. Yang pertama tentang angka tiga, sedang yang kedua tentang kelanjutan Mad Report, atau biar agak lucu plus ra mutu boleh disebut Mat Repot. Tapi karena ini akhir tahun, lebih baik cerita tentang yang kedua dulu saja.

Mat Repot dibuat kurang lebih 9 bulan yang lalu. Waktu itu, aku begitu muak dan jengkel dengan hal-hal goblok dan hal-hal yang jelas-jelas tidak perlu terjadi, tapi dengan berbagai alasan (atau mungkin karena malas mencari alasan) tetap dilakukan dan seperti dibiarkan saja di kantorku. Waktu itu, dan juga kini, aku sebenarnya malu membuat tulisan seperti itu (bahkan saat kucari lagi, ternyata filenya sudah lama kudelete dari komputerku), hanya saking aku membutuhkan pelampiasan atau sarana untuk mengungkapkannya saja sehingga aku memilih blog yang katanya katarsis yang baek ini. Sekarang, aku masih di kantor yang sama, di kota yang sama, dengan beberapa orang yang membuatku jijik waktu itu, masih ada di sana. Beberapa orang lain, yang kupikirkan saat membuat tulisan keluhan itu, mungkin sudah ada yang keluar. Keadaan saat ini juga beda karena aku memiliki katarsis lain. Maaf blog, itu bikin kamu agak jarang diupdate, selain Jogja juga tiap malam hujan, jadi aku males ke warnet.

Selama 9 bulan terakhir, orang-orang yang kukenal di kantor sudah pasti bertambah. Ada yang tambah dekat, tambah jauh, ada yang kemudian memusuhi, ada yang kemudian dipacari hehehe... Oya, yang jelas kantor ini juga tidak banyak berubah. Dan kalau saja aku membuat laporan marah itu sekarang, mungkin yang kucaci maki atau kusebut-sebut akan lebih banyak lagi. Dua atau tiga orang yang secara khusus kucaci maki saat itu masih tidak berubah. Sembilan bulan ini aku tidak berminat untuk mengetahui motif atau alasan mengapa mereka bisa seperti itu, aku hanya belajar bagaimana cara menghindari mengobrol lama atau mendengar dan melihat tingkah mereka, atau cara menunjukkan ketidaksukaanku atau tanggapanku yang sukur bisa dipahami sebagai tanda akan sikapku yang memandang rendah sikap mereka. Tapi, lambat laun aku sudah pasti juga makin mengetahui beberapa hal dalam kehidupan pribadi mereka yang mungkin membuat mereka punya perilaku seperti itu. Ada yang ternyata hanya seorang yang hidup dalam dunia mimpi sementara ia terus menua dan itu membuatnya khawatir, namun begitu ia menganggap dirinya hebat, bahkan jauh lebih hebat dari seorang lain (yang tidak kusebut di laporan itu) yang memang memiliki sifat hampir mirip tapi beberapa lebih parah. Yang satu lagi juga mirip, sama-sama suka mengkhayal. Barangkali salah satu hal yang membuat mereka seperti itu adalah bacaan yang tidak selektif. Hanya cari yang asal murah atau gratisan. Yang terakhir juga suka kudapati suka browsing lama, tidak jelas, dan menelan mentah-mentah (setidaknya kelihatan dari bahan-bahan yang di savenya). Heran, padahal secara akademis, pendidikannya tinggi tapi toh tidak pernah sekalipun berhasil menunjukkan bahwa ia paling tidak sedikit saja memiliki unsur kecerdasan dengan semangat untuk membenci yang tidak disertai oleh keberanian, sehingga hanya sekadar bisik-bisik di belakang saja.

Baiklah, aku sepertinya sudah agak bosan dengan semua ini. Nggak usah pakai kesimpulan juga. Sesungguhnya aku tidak akan peduli dengan apa yang terjadi dengan kelanjutan semua itu. Ah, ini kok jadi begini.. Selamat tahun baru!

0 Responses to “New Year's Day”

Posting Komentar


Web This Blog


XML

Powered by Blogger

make money online blogger templates




Free chat widget @ ShoutMix

Join the Blue Ribbon Online Free Speech Campaign
Join the Blue Ribbon Online Free Speech Campaign!



© 2006 perjalanan lalat hijau | Blogger Templates by GeckoandFly.
blog ini berisi catatan, kenangan, keluhan, caci maki, khayalan, pengakuan, tiruan, dan hasil kopi paste
blog ini tidak ada hubungannya dengan lalatx atau padepokan silat tertentu, pengelola sebenarnya tidak suka warna ijo!