The Big Wedding
Aku rasa inilah pesta pernikahan terbesar yang pernah kudatangi. Dengan menyewa 3 selebritis yang biasa kita lihat di TV, meskipun sebenarnya hal itu juga tidak begitu membuatku bersemangat. Yang membuatku bersemangat tentunya adalah bertemu teman-teman lama.
Untungnya aku juga semeja dengan orang-orang yang cukup akrab jadi tidak ada dari antara kami yang menjadi pendiam (kecuali suami Ratna atau yang paling ‘diam’ mungkin Ratna sendiri serta Erlin-nya Jatmiko). Lainnya Bram dan Dinda, Aria, Jatmiko serta Mak dan adiknya (oya ini satu lagi). Mungkin yang agak terpisah adalah Teguh, Indra dan Djen Sing yang karena telat harus duduk di meja yang jauh dari kami. Meski begitu, Djen Sing toh masih melakukan kebiasaannya sejak kuliah. Jalan-jalan kesana kemari seolah dia panitia yang sedang sibuk, padahal ia adalah salah satu yang menjadi bahan pembicaraan dan ledekan atas pengalaman buruk yang baru saja ia alami.
Soal selebritis tadi. Dasar orang daerah. Para selebritis yang menjadi bintang pertunjukan itu (kalau boleh disebut pertunjukan) tetap saja menjadi bidikan kamera hape maupun digital. Tak ubahnya sebuah konser. Pesta pernikahan menjadi sebuah show. Menurutku ini fenomena yang mungkin sudah sering dibahas namun rasanya cukup menarik juga. Orang-orang kaya dari daerah tiba-tiba berebutan seperti ada bagi-bagi sembako gratis. Namun ini lebih konyol sebab rebutan ini cuma karena ada orang yang sering dilihat di kotak TV datang. Untuk apa juga foto-foto selebritis itu nantinya selain tetap berada di hape atau disimpan di komputer atau dipasang di friendster? Kami pulang dari situ sekitar pukul 22.00 atau bahkan nyaris pukul 23.00 baru sampai di rumah Djohan karena lagi-lagi aku tak becus menjadi navigator kalau memakai mobil.
Tengah malam, hujan turun dengan bunyi halilintar menggelegar, namun tidur makin terasa nyenyak karena udara juga jadi lebih sejuk. Oya, aku lupa (sengaja) bawa charger, tapi ternyata sudah tidak ada charger nokia di sini. Hape terpaksa sering kumatikan untuk menghematnya.
0 Responses to “Catatan Nyaris Seminggu #5”