Akhirnya aku punya kesempatan juga nonton acara band-band an nih. Hebatnya, hehehe.. kali ini aku dapat info sendiri, nonton sendiri juga.. Bukan karena apa-apa kalau ketepatan malam minggu ini, karena dia ada satu acara yang tidak mungkin aku ikut, jadi tidak ada kencan juga.. Aku nonton Koil! di acara pameran clothing se Indonesia di JEC. Kemarin di myspace dan multiplynya ditulis jamnya .. rahasia.. walah. Tapi masih untung karena aku malah semula mengira mereka manggung tanggal 4. Jadi, cari aman dan cari murah (tiket masuk cuma 3 ribu rupiah) dan cari eman, aku berangkat sejak jam setengah lima-an. Sampai sana tiket sudah dicoret menjadi lima ribu rupiah. Gapapa, masih murah juga.
Waktu masuk ada band-band kampus yang nyanyi entah lagu apa. Aku sempat liat yang nyanyiin lagunya band Jepang tapi lagu ciptaan sendirinya kayak lagunya Cokelat. Gapapa.. Sampai setelah jam sholat maghrib aku nungguin.. panggung kosong, muter-muter di stan-stan mahal-mahal bajunya. Paling nggak 70 ribuan, jadi ingat harga clothing produksi Darjo neh.. Gapapa.... Lalu aku laper.. Mau keluar ke seberang makan di angkringan, tapi aku masih takut kalau tiba-tiba Koilnya manggung.. Sepertinya aku memang sudah terlalu lama tidak nonton band-bandan. Jadi, aku makan di selasar JEC. Makan mie ayam yang harusnya tiga ribuan tapi tertulis delapan ribu.. Setelah aku bayar pakai sepuluh ribuan, penjualnya bilang harganya sepuluh ribu.. Gapapa.. Makan sebentar yang tentu saja nggak kenyang, aku tahu memang harga makanan di selasar JEC itu mahal-mahal. Apalagi di sebelah ternyata juga ada pameran mobil yang HTMnya saja 25 ribu. Pantesan di bagian sebelah situ banyak cewe-cewe aneh yang menggemaskan hehe..
Masuk lagi, aku masih nunggu beberapa lama. Muter-muter lagi dan akhirnya ada yang manggung. Ternyata band Oh Nina yang direkomendasikan Emen dulu. Band Jogja yang dikontrak Aksara, begitu kalau tidak salah dengar. Aneh juga Emen yang dulu waktu di Jakarta memberitahu kalau dia suka Sore, sekarang suka band yang seperti Homogenic versi cowok itu. Bung Emen yang baru saja ke Jogja ini memang sudah banyak berubah... hehehe... Oh Nina cukup bagus, mereka juga membawakan Bittersweet Symphony versi agak elektronik dan duet dengan vokalis band dari Bandung entah band apa namanya. Setelah tentu saja diselingi MC yang lamanya kayak lama band manggung, ada band punk namanya Morning Horny. Yah, lumayan bagus.. Atau mungki karena aku sudah lama tidak lihat band-band an. Gapapa... Paling tidak mereka memang cukup menghibur. Setelah itu, MC berdua itu muncul lagi. Lama lagi. Persiapan Koil sebenarnya cukup cepat tapi mereka memang lama, mungkin agak telat datang. Sekitar jam setengah sembilan baru mereka siap.
Lagu pertama adalah Hiburan Ringan part 2, kalo nggak salah episode lho. Setelah itu, Nyanyikan Lagu Perang bikin aku kebelet pipis yang ditahan-tahan dari tadi karena takut kehilangan tempat berdiri. Setelah dari WC, sudah ada intro Kenyataan Dalam Dunia Fantasi. Berturut-turut Aku Lupa Aku Luka. Tapi, si Otong mengumumkan bahwa mereka tidak bisa membawakan banyak lagu karena JEC tutup jam sekian. Janjinya tinggal dua lagu lagi. Lalu bernyanyilah ia Ajaran Moral Sesaat. Setelah itu, ditawarkan mau request apa dan menghasilkan lagu Dosa ini Tak Akan Berhenti. Tapi, seperti biasanya konser, selalu ada lagu terakhir yang belum terakhir. Lagu terakhir adalah Sistem Kepemilikan. Ceritanya kok biaa banget gini ya?
Gak lah.. Aku sangat puas sekaligus tidak puas. Tidak puas karena waktu manggung mereka dan lagu yang dibawakan terasa sedikit sekali. Aku lantas menyesal, seandainya aku tahu kalau mereka juga manggung di Alun-alun Jogja waktu tahun baru, gratis! dan di Solo pada Februari lalu.. Tapi aku juga merasa beruntung karena tidak harus memaksakan diri ke Liquid untuk melihat aksi mereka bulan lalu. Di situ aku berkesimpulan mereka memang masih akan sering ke Jogja. Aku juga masih teringat komentarnya Marcell Siahaan yang dipasang di multiply nya Koil. Mereka memang band metal yang cerdas. Memang kelihatan kalau wajah-wajah si Otong atau Adam itu adalah wajah orang cerdas. Otong punya karisma yang sangat besar meski ia mungkin juga sopan, sangar, manis, atau low profile. Malam ini seperti nyidam dipuaskan, aku tambah suka dengan mereka, apapun kata orang... Mungkin kalau mereka manggung di Jogja atau Solo dengan harga ekonomis seperti ini, memburu mereka adalah harus.. Aku ingin mendengar banyak lagu lagi dari mereka. Kalau perlu yang aku tidak kenal pun gapapa. Bahkan kalau buat nonton mereka aku harus makan rujak yang pake lombok lima aku mau deh. Yang jelas malam ini aku bisa nonton pertunjukan musik yang bagus lagi. Cuma lain kali aku memang harus makan dulu, jangan terlalu ketakutan membayangkan yang tidak-tidak, dan mungkin ingin punya kamera atau hape yang kameranya lebih oke. Jarak dari panggung cuma lima meteran kok fotonya masih bleret ga karuan. Gapapa, ini kan pengalaman pertama nonton pertunjukan sambil moto-moto... hahaha
Waktu masuk ada band-band kampus yang nyanyi entah lagu apa. Aku sempat liat yang nyanyiin lagunya band Jepang tapi lagu ciptaan sendirinya kayak lagunya Cokelat. Gapapa.. Sampai setelah jam sholat maghrib aku nungguin.. panggung kosong, muter-muter di stan-stan mahal-mahal bajunya. Paling nggak 70 ribuan, jadi ingat harga clothing produksi Darjo neh.. Gapapa.... Lalu aku laper.. Mau keluar ke seberang makan di angkringan, tapi aku masih takut kalau tiba-tiba Koilnya manggung.. Sepertinya aku memang sudah terlalu lama tidak nonton band-bandan. Jadi, aku makan di selasar JEC. Makan mie ayam yang harusnya tiga ribuan tapi tertulis delapan ribu.. Setelah aku bayar pakai sepuluh ribuan, penjualnya bilang harganya sepuluh ribu.. Gapapa.. Makan sebentar yang tentu saja nggak kenyang, aku tahu memang harga makanan di selasar JEC itu mahal-mahal. Apalagi di sebelah ternyata juga ada pameran mobil yang HTMnya saja 25 ribu. Pantesan di bagian sebelah situ banyak cewe-cewe aneh yang menggemaskan hehe..
Masuk lagi, aku masih nunggu beberapa lama. Muter-muter lagi dan akhirnya ada yang manggung. Ternyata band Oh Nina yang direkomendasikan Emen dulu. Band Jogja yang dikontrak Aksara, begitu kalau tidak salah dengar. Aneh juga Emen yang dulu waktu di Jakarta memberitahu kalau dia suka Sore, sekarang suka band yang seperti Homogenic versi cowok itu. Bung Emen yang baru saja ke Jogja ini memang sudah banyak berubah... hehehe... Oh Nina cukup bagus, mereka juga membawakan Bittersweet Symphony versi agak elektronik dan duet dengan vokalis band dari Bandung entah band apa namanya. Setelah tentu saja diselingi MC yang lamanya kayak lama band manggung, ada band punk namanya Morning Horny. Yah, lumayan bagus.. Atau mungki karena aku sudah lama tidak lihat band-band an. Gapapa... Paling tidak mereka memang cukup menghibur. Setelah itu, MC berdua itu muncul lagi. Lama lagi. Persiapan Koil sebenarnya cukup cepat tapi mereka memang lama, mungkin agak telat datang. Sekitar jam setengah sembilan baru mereka siap.
Lagu pertama adalah Hiburan Ringan part 2, kalo nggak salah episode lho. Setelah itu, Nyanyikan Lagu Perang bikin aku kebelet pipis yang ditahan-tahan dari tadi karena takut kehilangan tempat berdiri. Setelah dari WC, sudah ada intro Kenyataan Dalam Dunia Fantasi. Berturut-turut Aku Lupa Aku Luka. Tapi, si Otong mengumumkan bahwa mereka tidak bisa membawakan banyak lagu karena JEC tutup jam sekian. Janjinya tinggal dua lagu lagi. Lalu bernyanyilah ia Ajaran Moral Sesaat. Setelah itu, ditawarkan mau request apa dan menghasilkan lagu Dosa ini Tak Akan Berhenti. Tapi, seperti biasanya konser, selalu ada lagu terakhir yang belum terakhir. Lagu terakhir adalah Sistem Kepemilikan. Ceritanya kok biaa banget gini ya?
Gak lah.. Aku sangat puas sekaligus tidak puas. Tidak puas karena waktu manggung mereka dan lagu yang dibawakan terasa sedikit sekali. Aku lantas menyesal, seandainya aku tahu kalau mereka juga manggung di Alun-alun Jogja waktu tahun baru, gratis! dan di Solo pada Februari lalu.. Tapi aku juga merasa beruntung karena tidak harus memaksakan diri ke Liquid untuk melihat aksi mereka bulan lalu. Di situ aku berkesimpulan mereka memang masih akan sering ke Jogja. Aku juga masih teringat komentarnya Marcell Siahaan yang dipasang di multiply nya Koil. Mereka memang band metal yang cerdas. Memang kelihatan kalau wajah-wajah si Otong atau Adam itu adalah wajah orang cerdas. Otong punya karisma yang sangat besar meski ia mungkin juga sopan, sangar, manis, atau low profile. Malam ini seperti nyidam dipuaskan, aku tambah suka dengan mereka, apapun kata orang... Mungkin kalau mereka manggung di Jogja atau Solo dengan harga ekonomis seperti ini, memburu mereka adalah harus.. Aku ingin mendengar banyak lagu lagi dari mereka. Kalau perlu yang aku tidak kenal pun gapapa. Bahkan kalau buat nonton mereka aku harus makan rujak yang pake lombok lima aku mau deh. Yang jelas malam ini aku bisa nonton pertunjukan musik yang bagus lagi. Cuma lain kali aku memang harus makan dulu, jangan terlalu ketakutan membayangkan yang tidak-tidak, dan mungkin ingin punya kamera atau hape yang kameranya lebih oke. Jarak dari panggung cuma lima meteran kok fotonya masih bleret ga karuan. Gapapa, ini kan pengalaman pertama nonton pertunjukan sambil moto-moto... hahaha
wehhh..nonton koil...kok ga ngajak aku, bos? foto orang naik sepeda itu di jogja, yang motret si rahmat.
kirim review kamu tentang ke god@koil.tv yah oom
nanti dapet t-shirt koil gratis
thanks yaaa
eh hallo mas, lagi jalan-jalan eh tau-tau aku nyantol di blog mas..
gpp kan?
salam kenal yah :)