Kemarin pagi-pagi mama sudah pergi, baru sekali ini aku melihat dia sangat bersemangat untuk mengikuti sebuah acara lomba. Dan karena keramaian yang ia buat, akupun bangun dan mulai nonton TV. Siang hari ia sudah pulang, wajahnya berseri-seri, katanya ia juara satu lomba merangkai bunga untuk kegiatan kelompok lanjut usia di gereja, mama pun segera menelpon kakak ku, hanya untuk mengabarkan keberhasilannya itu, tentu juga tak lupa menyapa cucu-cucunya.
Aku sendiri waktu itu tak tahu harus bersikap bagaimana, aku memang bukan orang yang begitu ekspresif dan apresiatif terutama dengan hal-hal yang tak begitu membuatku tertarik, waktu itu aku hanya bilang "apa hadiahnya?" namun yang pasti aku sedikit terkejut; baru aku sadar jika mama masih mempunyai "ambisi" untuk menjadi nomor satu. Yang aku kira selama ini, mama itu orang yang sudah cukup puas dengan hasil yang bagus, tak perlu mendapat predikat yang "ter..". coba saja lihat, dengan pekerjaan sementaraku sekarang, dengan hasil yang hanya sekian, aku rasa ia terlihat sudah cukup bangga, sementara aku terus menerus mengeluh kapan akan ada tanggapan baru datang dari entah siapa namanya; pak alex atau siapapun dia...
Mama mungkin bukan seorang ibu yang aku anggap sempurna, pandangannya banyak yang tak begitu betul, kolot, tak terbuka disamping juga tak suka perubahan, namun aku tak pernah menginginkan posisinya di keluarga dan di mataku digantikan orang lain (yang ini mungkin tanpa sadar seringkali coba dilakukan kakak-kakakku). Selama ini aku mungkin juga tak begitu sering membanggakannya. Mama memang sepertinya tak ingin menjadi sosok yang menonjol di masyarakat, namun itu semua rasanya bukanlah penilaian yang tepat lagi. Aku ingat bagaimana ia begitu terlihat gembira jika anaknya mempunyai prestasi walaupun prestasinya hanya di lingkup yang begitu sempit, tapi mungkin yang penting prestasinya di bidang yang "positif ", bukan yang aneh-aneh dan bukan yang di luar adat dan kebiasaan keluarga.
Tapi sekali lagi, manusia sebagaimanapun dekatnya kita mengenal dirinya, tetap bukanlah sebuah teks perhitungan ilmu pasti, ada selalu yang disembunyikan, ada yang selalu berubah, mama bagiku tetaplah sosok yang tidak begitu susah ditebak, kadang ia dibilang lebih mengutamakan hal-hal yang bersifat materi, namun ternyata ia pun juga terlihat begitu senang dengan hal-hal yang bersifat non materi sebagaimana halnya kehormatan tadi...
Dan aku anaknya, bukanlah orang yang begitu percaya pada dunia immaterial. Tapi dunia itu, termasuk juga dunia mitos, pertanda, dan lainnya mungkin seringkali harus perlu diadakan sebagai sebuah alasan bagi kegagalan dan kesalahan kita di dunia materi. Seperti kemarin, saat ceroboh mengeluarkan uang untuk membeli barang yang salah, tapi tidak untuk kemarin malam saat aku sekali lagi bermimpi tentang gigi yang tanggal. Yang jelas, dua dunia itu selalu tak akan pernah habis untuk dibicarakan dan dipikirkan.
Maaf ma, mungkin doamu belum dijawab, aku masih belum ingin ke gereja manapun hari ini.
Sebelum ini
Bulanan
- April 2005
- Mei 2005
- Juni 2005
- Juli 2005
- Agustus 2005
- September 2005
- Oktober 2005
- November 2005
- Desember 2005
- Januari 2006
- Februari 2006
- Maret 2006
- April 2006
- Mei 2006
- Juni 2006
- Juli 2006
- Agustus 2006
- September 2006
- Oktober 2006
- November 2006
- Desember 2006
- Januari 2007
- Februari 2007
- Maret 2007
- April 2007
- Mei 2007
- Juni 2007
- Juli 2007
- Agustus 2007
- Oktober 2007
- November 2007
- Januari 2008
- Februari 2008
- Maret 2008
- April 2008
- Mei 2008
- Juni 2008
- Juli 2008
- Agustus 2008
- September 2008
- Oktober 2008
- November 2008
- Desember 2008
- Januari 2009
- Februari 2009
- Maret 2009
- April 2009
- Mei 2009
- Juni 2009
- Juli 2009
- Agustus 2009
- September 2009
- Oktober 2009
- November 2009
- Desember 2009
- Januari 2010
- Februari 2010
- Maret 2010
- April 2010
- Mei 2010
- Juni 2010
- Juli 2010
- Agustus 2010
- September 2010
- Oktober 2010
- Desember 2010
- Januari 2011
- Februari 2011
- Maret 2011
- April 2011
- Mei 2011
- Juni 2011
- Agustus 2011
- September 2011
- Oktober 2011
- November 2011
- Desember 2011
- Januari 2013
- Maret 2013
- Maret 2015
- Mei 2015
- Februari 2022
Egos&Temans
- alterpedia
- onemoretunes
- onie
- julie
- dwi
- carol
- jessie
- dian
- tyka
- vero
- panjul
- daru lak
- debbie
- rossalyn
- bayu
URL Lainnya
- titikoma | dead air | koil | andreas-h | enda-n | eka | kliping buku | hoax | saltum | DRS | biopsychiatry | jogja | pasarsolo | mediabersama | matabaca | ruangbaca | indymedia | youtube | indoprogress | popculture | kunci | endonesa | rumah kiri | marxist | NLR | marxists | burgomeister | manybooks | OBT | donlot youtube | sing365 | deviantart | songmeanings | imdb | britfilm | readprint | googlelit | gutenberg | links indo | digital books | books download | preterhuman | information | mininova | wikipedia | anarchopedia | uncyclopedia | stanford | myth | encyclopedia | alamat | teori | lit-teori | misshacker | awful | vtunnel | make up | tutorial | mandarjn | banner | colors | javascript | blogthings | archive | nguping | lentera
XML
0 Responses to “two days in sunday”