perjalanan lalat hijau

LALAT HIJAU, sebuah catatan perjalanan untuk beberapa waktunya ke depan


Sing Out Again

Film dan musik mestinya punya hubungan seperti layaknya saudara. Rasanya saya tidak ingat pernah menonton sebuah film yang tanpa musik sama sekali (atau pernah ya?). Sebaliknya, di zaman ketika indera penglihatan menjadi raja (atau malah budak yang paling menderita) seperti sekarang ini, musik juga sulit dilepaskan dari visualisasi. Demikian halnya dengan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Musik jelek bisa terkenal hanya karena bikin video klip yang berbiaya mahal, lebih mahal dari biaya membuat film malah. Itu sudah biasa.
Di sisi lain, bukankah ini juga zaman ketika tampaknya makin jarang ada orang yang bisa puas memiliki satu keahlian saja? Mereka yang dikenal sebagai penulis, tiba-tiba pada pingin jadi fotografer. Mereka yang dikenal sebagai politikus, tiba-tiba bisa jadi presenter TV. Mereka yang dikenal sebagai atlet atau programmer, tiba-tiba menulis buku. Maka dari itu, sama sekali tidak mengagetkan tentunya kalau penyanyi/musisi main film atau pemain film menyanyi/main musik. Itu sangat biasa. Mungkin sebiasa pengusaha jadi politikus/pejabat dan sebaliknya. Apa kalau begitu mungkin bisa diambil kesimpulan: jangan terlalu bangga dengan pekerjaanmu, karena banyak orang lain pun bisa melakukannya? Tidak usah dibahas. Saya tidak terlalu merasa senang memikirkan hal seperti itu.
Kali ini lagi-lagi saya mau pasang video klip saja. Kebetulan karena baru saja ada kasus koneksi internet di rumah mati hampir 2 minggu, makanya begitu nyala lagi saya langsung merayakan dengan browsing-browsing Youtube. Kebetulan juga, waktu internet mati saya sempat ke warnet dan mengkopi beberapa mp3, salah satunya album musik dari artis menggemaskan yang main di Lost in Translation, Scarlett Johansson. Lalu, setelah mendengarkannya, saya menulis di status FB kira-kira begini: Scarlett Johansson, Milla Jovovich, Julie Delpy, dan Juliette Lewis kalau menyanyi kira-kira bagusan mana? Tanggapannya seperti biasa, biasa-biasa saja. Saya memang tidak selalu ingin menulis status untuk ditanggapi, apalagi kalau cuma sekadar dijempol. Bagusan mana? Semua orang tentu bisa nyanyi. Cuma kalau sudah bikin album rekaman, itu tidak semua orang bisa. Sekali lagi, artis nyanyi itu sih sangat biasa. Tapi, apakah bagus? Itu pertanyaannya. Hayah, sudahlah daripada berbelit-belit, mari kita bandingkan langsung saja.
Scarlett Johansson
Ini adalah yang paling muda dibanding 3 nama lainnya. Kalau di album yang saya temukan di warnet dekat rumah saya itu, Scarlett nyanyinya secara minor (istilah saya sendiri), baik dari jenis musik maupun suaranya. Tapi, saya kaget waktu browsing di Youtube, rupanya suaranya beda. Suaranya lebih sesuai wajahnya. Yang di bawah ini adalah yang saya bilang versi minor. Saya pikir ini adalah salah satu dari lagu di albumnya. Judulnya, Yesterday is Here:



Lagu kedua ini banyak bertebaran di Youtube. Ternyata Scarlett pernah duet dalam sebuah proyek album bersama Pete Yorn. Video live nya di Youtube cukup membuat saya makin gemas dan membayangkan saya jadi Pete Yorn.



Juliette Lewis
Kalau melihat di Natural Born Killers, Juliette Lewis ini sempat menyanyi. Waktu dia dikurung dan terpisah dari Woody Harrelson, dia menyanyi macam adegan di film King Kong Lives saat king kong cewe terpisah dari king kong cowo. Hahaha... Yang jelas waktu ngeliat itu saya suka suaranya. Ealah, ternyata dia memang punya band yang namanya the Licks. Waktu mendengar band ini, entah kenapa saya tidak bisa suka. Mau rock n roll tapi kok nanggung, mau alternatif juga jauh, mau country juga bukan. Suaranya, kata pengagumnya, kayak Janis Joplin, tapi kayaknya juga beda kalau menurut saya. Kali ini dia menyanyikan lagunya PJ Harvey (oyaaa.. memang mirip-mirip dua orang ini) yang judulnya Hardly Wait.



Yang ini adalah penampilan live bandnya dengan lagunya Search and Destroy. Melihat video ini memang gila juga si Juliette Lewis. Tapi kok waktu vokalnya diambil alih sama gitarisnya, malah lebih bagus. Sepertinya Juliette ini salah milih genre musik kali ya? Terlalu maksain ngerock malah capek telinga ini dengarnya.



Milla Jovovich
Film-film Milla Jovovich mungkin jelek. Tapi, waktu nyanyi saya pikir ia lebih bagus. Musiknya masih berbau-bau Russia, karena ia sendiri kelahiran Ukraina. Dulu saya tidak yakin waktu mendengar lagu In A Glade, yang masuk di kompilasi album Inspirational Moment yang macam-macam serinya itu. Saya pikir itu Milla Jovovich yang lain, bukan yang artis itu. Ternyata saya memang salah. Milla rupanya memang menyanyi. Kalau dibandingkan tiga artis lain yang saya bahas di sini, saya pikir suaranya yang paling mantap. Dia bernyanyi dengan lebih mantap dari yang lainnya. Nah, yang ini judulnya Alien Song. Saya punya beberapa lagu dari Milla, sebenarnya bukan ini yang paling saya suka, tapi this is oke jugalah.



Dalam video yang ini, Milla Jovovich duet dengan band namanya Puscifer. Band yang ini adalah bikinan Keenan Maynard Jones yang adalah vokalis Tool, yang juga bikin side project A Perfect Circle. Kalo ibarat sales, pastinya orang ini pastinya ikut berbagai MLM dan tiap ketemu orang selalu tidak jemu-jemu berganti-ganti menawarkan bisnisnya. Hehehee... Sebenarnya malah bagus sih kalo ada musisi punya side project banyak. Biasanya musisi yang seperti itu justru yang bagus atau yang sangat kreatif. Selain video ini, kita bisa cari di Youtube penampilan live mereka, di mana Milla pake baju suster yang seksi dan mukanya dicoreng-coreng kayak kucing. Sayang gambarnya hanya rekaman amatir sehingga tidak enak ditampilkan di blog ini. Weisss.



Julie Delpy
Before Sunset dan Before Sunrise, dua film yang tentu disukai modelan para mahasiswa sastra termasuk saya. Dan kayaknya memang dua film itulah yang paling sukses dibintanginya sampai sekarang. Ada sih film yang judulnya 2 Days in Paris yang bukan cuma dibintangi, tapi juga disutradarai dan musiknya dikomposeri oleh dia sendiri. Tapi, saya belum nonton yang itu. Dalam film Before Sunset yang gambarnya diambil tanpa jeda itu, Julie ini sempat nyanyi main gitar dengan bagus sekali. Memang, dua film itu meski isinya cuma ngomong-ngomong tapi sangat berkesan dan menggemaskan. Ah, mau nyewa dan dikopi aja deh kapan-kapan. Lagu di bawah ini kabarnya diambil dari album debutnya yang sampai sekarang masih sulit saya cari tempat downloadnya. Judulnya Mr. Unhappy. Klip lirik di bawah ini juga lucu dan liriknya bisa membuat tersenyum. Nice job Julie!



Yang di bawah ini, saya tidak tahu apakah memang video klip resminya atau cuma editan orang di Youtube. Julie Delpy menyanyi bersama Nouvelle Vague dalam lagu yang intronya seperti lagunya Changcuters. Halah, bagusan ini dobel-dobellah! Makin dengar lagu-lagunya artis satu ini bikin saya makin kesengsem dengannya. Bukan hanya lagunya bagus dan cocok dengan selera saya, tapi waktu pilih rekan kolaborasi pun pilihnya pinter, Nouvelle Vague.



Nah, bagusan mana? Kalau saya, secara musikalitas saya pilih Julie Delpy. Kalau mantapnya saya pilih Milla Jovovich. Kalau penampilan orangnya saya pilih Scarlett Johansson. Kalau Julliete Lewis? Mungkin karena beberapa filmnya bagus atau karena energinya memang harus dihargai. Apakah Anda setuju? Silakan bandingkan sendiri.

Label: , , , , , , ,

Klik sini buat yang penasaran lanjutannya...


Web This Blog


XML

Powered by Blogger

make money online blogger templates




Free chat widget @ ShoutMix

Join the Blue Ribbon Online Free Speech Campaign
Join the Blue Ribbon Online Free Speech Campaign!



© 2006 perjalanan lalat hijau | Blogger Templates by GeckoandFly.
blog ini berisi catatan, kenangan, keluhan, caci maki, khayalan, pengakuan, tiruan, dan hasil kopi paste
blog ini tidak ada hubungannya dengan lalatx atau padepokan silat tertentu, pengelola sebenarnya tidak suka warna ijo!